PT FUMIRA - News & Event

7 Jenis Atap dan Genteng yang Harus Kamu Tahu. Mana Paling Bagus?

Salah satu yang menjadi pertimbangan ketika mendesain dan membangun rumah adalah memilih jenis atap apa yang akan kita pakai. Alasan utamanya, atap adalah satu elemen pengeluaran terbesar, terlepas dari bahan dan jenisnya. Jika dihitung, pengeluaran untuk pembangunan atap dapat mencapai 10% dari total pembangunan rumah!

Jadi, sebelum salah memilih jenis genteng, yuk kita pelajari terlebih dahulu jenis dan material genteng yang beredar di pasaran, agar tidak salah dan harus merogoh kocek berkali-kali.

Berbagai Jenis Atap Rumah

Berikut adalah beberapa jenis atap rumah yang tersedia di pasaran beserta keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Atap Metal

Atap metal merupakan salah satu jenis atap yang paling sering digunakan. Salah satu yang paling terkenal adalah tipe Galvalume yang berasal dari material baja galvanized seperti yang diproduksi oleh Fumira.

  • (+) Pemasangan mudah, pemasangan tidak memerlukan keahlian tinggi
  • (+) Ringan, tahan lama dan tidak mudah berkarat
  • (+) Dapat digunakan untuk kemiringan atap yang cenderung datar
  • (-) Suhu ruangan cendrung lebih panas, Namun dengan tata ruang yang baik dapat diatasi.

Atap Genteng Keramik:

Genteng keramik sudah menjadi bahan bangun atap rumah yang populer sejak zaman dahulu. Dengan menggunakan tanah liat sebagai bahan bakunya, genteng keramik sangat mudah di produksi secara massal.

  • (+) Suhu ruangan yang cenderung sejuk
  • (-) Pemasangan membutuhkan keahlian khusus
  • (-) Tidak dapat dipasang pada sudut tertentu

Atap Panel Surya:

Panel surya menjadi opsi baru jika kita ingin memberikan pilihan modern pada bangunan.

  • (-) Biasanya hanya sebagian atap, dan dikombinasikan dengan genteng lainnya
  • (+) Dapat mengolah energi panas matahari menjadi energi listrik
  • (-) Harga sangat mahal
  • (-) Membutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus. Sudut efektifitas bergantung pada lokasi genteng.

Atap Taman/Hijau:

Pada lahan yang sempit, atap hijau dapat menjadi opsi untuk tetap memiliki lahan terbuka hijau.

  • (+) Terlihat indah jika dirawat dengan baik
  • (-) Perlu sistem biopori yang baik, jika tidak...?
  • (-) Perawatan tanah dan tumbuhan harus dilakukan secara berkala
  • (-) Sering terjadi pembusukan tanah atau tanaman jika kondisi tidak sesuai

Atap Karet:

Atap karet memiliki berbagai jenis karet yang digunakan. Proses pembuatan dengan bahan sintetis menjadikan opsi ini cukup menarik di pasaran.

  • (-) Sangat mudah rusak jika tidak dirawat
  • (-) Permukaan cenderung licin dan memerlukan keahlian untuk pemasangan
  • (-) Cuaca ekstrem membuat material lebih cepat rusak.

Atap Genteng Batu Tulis:

Atap dengan bahan bangun genteng batu tulis mulai sering kita lihat pada bangunan dan rumah modern.

  • (+) Terlihat modern dan indah
  • (-) Harga sangat mahal
  • (-) Sangat berat dan mudah rusak apabila terinjak

Atap Plastik:

Atap ini dapat menjadi opsi untuk beberapa bagian rumah yang tidak memerlukan atap yang cukup kokoh.

  • (+) Harga yang sangat murah
  • (-) Mudah pecah, memiliki kualitas dan ketahanan yang buruk
  • (-) Mudah pudar atau menguning

Sebenarnya masih banyak tipe-tipe atap yang biasa digunakan. Setiap desain dan kebutuhan rumah akan berbeda dan akan membutuhkan jenis atap yang berbeda pula. Di Indonesia, ada dua tipe yang cukup banyak digunakan, atap metal dan atap genteng keramik.

Yuk, kita kupas lebih dalam tentang kedua jenis atap ini.

Atap Metal vs Atap Genteng Keramik

Atap Genteng Keramik Pilihan Sejak Dulu

Atap genteng keramik sudah dipercaya sejak dahulu sebagai produk atap yang awet dan kuat. Rumah dan bangunan yang menggunakan genteng keramik, ruangan di dalamnya terasa sejuk. Hal ini dikarenakan material yang digunakan dapat menjaga suhu dan kelembaban ruangan.

Material genteng keramik merupakan tanah liat yang dipanaskan dan dipadatkan sehingga membentuk genteng yang dapat disusun menjadi atap rumah atau bangunan. Melalui proses tersebut genteng ini juga memiliki kekurangan yaitu berat. Jika kita perhatikan, rumah tua dengan atap keramik berpondasi kayu seringkali sudah hampir ambruk karena pondasi yang menopang berat keramik yang cukup berat.

Selain itu pemasangan genteng keramik juga memerlukan keahlian khusus. Ketika belum disusun, genteng keramik satuan sangat rentan rusak. Ketika genteng di simpan di gudang produsen, ketika transport, hingga saat dilakukan pemasangan, genteng keramik harus diperhatikan. Ketika genteng keramik mengalami retak, umur genteng keramik tidak akan bertahan lama.

Pemasangan genteng keramik juga dibatasi oleh sudut kemiringan atap. Kemiringan yang terlalu tegak akan membuat genteng dapat berjatuhan karena tidak terpasang dengan baik. Kemiringan yang terlalu datar juga menyebabkan air hujan dapat terlebih dahulu mengisi celah-celah genteng dan bocor hingga masuk ke dalam rumah. Cuaca ekstrem juga dapat mempercepat umur genteng keramik. Jika genteng terus menerus mengalami proses membeku dan memanas, maka material tanah liat yang dipadatkan akan perlahan rusak dan mengalami keretakan.

Atap Metal Pilihan Modern

Untuk menghilangkan kelemahan pada genteng keramik, atap metal kini menjadi alternatif yang cukup digemari. Pilihan warna, model, jenis, yang lebih banyak dan lebih fleksibel sangat diminati di zaman modern ini. Material yang digunakan cukup beragam. Produsen atap metal seperti Fumira, menggunakan baja yang dilapisi oleh Zinc dan Aluminium-Zinc yang membuat atap tahan lama dan tidak mudah berkarat. Dari proses tersebut, dapat tercipta atap yang tahan cuaca ekstrim, ringan, awet, dan dapat diandalkan yang mana atap ini disebut juga sebagai tipe Galvanized Roof atau Galvalume Roof.

Pemasangan atap metal cenderung mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus. Jika kita pernah menggunakan alat-alat perkakas, kemungkinan besar kita juga dapat melakukan pemasangan atap metal ini. Toleransi kemiringan atap juga lebih fleksibel. Anda dapat menggunakan atap metal di sudut yang hampir tegak maupun hampir datar.

Atap metal bukan tanpa kekurangan. Suhu ruangan yang panas ketika di siang hari, dan suara yang cendrung berisik ketika hujan, menjadi kelemahan yang dimiliki atap metal. Namun, kekurangan tersebut dapat diatasi dengan tata ruang yang baik, ventilasi yang cukup, dan memilih atap metal dengan lapisan tertentu agar suhu panas dapat dipantulkan dan suara hujan jauh berkurang.

Dalam proses produksi atap metal, proses Galvanizing merupakan kunci dari awetnya atap metal. Jika pelapisan dilakukan dengan baik, maka atap ini bisa bertahan sangat lama, tanpa khawatir keropos atau karat, meski di suhu ekstrim sekalipun. Fumira telah dipercaya dalam melakukan proses pelapisan plat baja yang tidak hanya digunakan untuk atap, bahkan juga dipercaya sebagai plat yang digunakan pada kulkas, AC, oven, dan mobil yang kita gunakan sehari hari.

Jadi Harus Pilih yang Mana?

Tentu saja tidak ada produk yang sempurna. Ketika memilih atap yang cocok, kita juga harus mempertimbangkan berbagai hal:

  • Apakah desain sesuai dengan tipe atap atau genteng yang digunakan?
  • Apakah lingkungan dan kondisi cuaca sesuai?
  • Apa kualitas dan ketahanan ketahanan yang diharapkan?
  • Berapa dana yang disiapkan untuk pembangunan?

Genteng keramik masih menjadi pilihan yang logis untuk rumah-rumah di indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, atap metal lebih diminati karena perawatan dan pemasangan yang lebih mudah, lebih fleksibel, lebih ringan, dan lebih awet. Di tengah banyaknya tipe atap yang dapat kita pilih, Fumira hadir memberikan produk atap metal yang terpercaya dan dapat diandalkan.